Home > REPORT > Bro Rischi Handoko JZO9HJR/HTML1058

Bro Rischi Handoko JZO9HJR/HTML1058


“break.. break…” terdengar suara berat memotong percakapan rakom (radio kemunikasi) pada frekuensi 142.600 Mhz. Yang lagi asyik bicara terpaksa menahan percapakan dengan lawan bicaranya, dan mempersilahkan masuk kepada yang berteriak break.. break tadi.

null

Setelah saya simak siapa suara orang ini, rupanya suara yang masuk adalah pemilik call-sign JZ9HJR (dibaca: juliet zulu sembilan hotel juliet romeo); tapi bagi mereka yang sudah akrab dengan suara ini sering memanggil dengan Juliet Zulu Sembilan Haji Rischi, karena nama sebenarnya pemilik JZ9HJR adalah bro Rischi Handoko.

null

Hari Sabtu, 19 Agustus 2008 saya mendengar rakom dari stasiun di rumah bahwa pada sore hari Sabtu itu bakal ada acara hajatan resepsi seorang teman. Hanya dengan radio komunikasi VHF melalui RAPI (Radio Antar Penduduk), saya bisa memantau setiap perkembangan yang ada baik dari rumah maupun saat mobile.

Ketika itu saya membuat janji dengan bro Rischi untuk bertemu karena saya penasaran ingin membongkar semua perangkat rakom miliknya khususnya yang terpasang di sepeda motor Honda-Tigernya. Info dari beberapa teman breaker RAPI, jika rakom milik JZ09HJR ini mempunyai daya pancar yang kuat dan jernih.

null

Foto atas menunjukkan bro Rischi ini pakai perangkat HT model lama, yaitu Icom IC-02N. Ini HT lama tapi sampai sekarang masih diminati karena modulasi-nya yang sangat baik. Masalah parts seperti panel masih mudah diperoleh, jadi tidak perlu kuatir kalau dipakai sampai jebol sekalipun. Bagi yang kesulitan dengan manual book, bisa link Download User Manual Icom IC-02N.

Alat HT di pasang di stang motor dengan plat besi yang sudah didesain khusus untuk bodi HT IC-02N ini. JIka sampai hujan, alat HT akan dipasang cover atau sarung yang selalu stand-bye di box motor. Ketika motor harus diparkir ditempat umum, maka HT ini mudah dibuka atau dipasang kembali. Semua koneksi dengan konektor plug-in dan plu-out yang sangat simple.

HT Icom IC-02N memiliki power 5 watt. Jad, bisa dibayangkan jika setting antena tidak bagus maka daya pancar menjadi jelek. Sekalipun pakai antena mahal, jika antena tidak matching dengan alat HT-nya maka tetap saja daya pancarnya lemah. Semua pemain breaker pastinya sudah tau gimana caranya agar antena harus matching dengan HT, yaitu harus diukur dengan alat SWR Meter.

Setelah saya mendesak, bagaimana pancaran HT bisa lebih jauh lagi seperti pakai Rig Mobile 50 Watt. Akhirnya, terbuka juga jok motornya, dimana saya lihat ada sebuah Booster DAIWA 60 Watt terpasang sebagai pendukung atau penguat daya pancar. Alat booser ini dipakai semata-mata hanya untuk keadaan darurat saja, atau disaat memerlukan daya pancar yang jauh. Dalam aktifitas sehari-hari, booster ini tidak pernah dipakai, apalagi untuk racing-rakom alat ini memang tidak pernah dipakai karena tidak ada gunanya.

null

Untuk mendukung agar aki tidak cepat soak, ternyata bro Rischi ini tidak kehilangan akal dengan menambahkan alat kapasitor bank dengan kemampuan 1.5 farad. “Dengan alat bantu ini, masalah kelistrikan dan kekuatan aki tidak ada masalah, semuanya oke-oke saja” demikian ujarnya yang hampir setiap hari menggunakan motornya untuk berbagai aktifitas.

null

Ditambahkan, aki yang dipergunakan adalah milik Ducati 12 Ampere dan voltage normal 12 Volt. Bodi aki dibuat lebih besar dari pada ukuran normalnya, maka bro Rischi terpaksa harus merubah dudukan aki motor.

null

Perihal antena tidak ada yang special, artinya antena yang dipakai nya adalah yang biasa-biasa saja, tapi yang sangat penting antena harus macthing dimana bro Rischi selalu mengudara dengan 142.600 Mhz sebagai frekuensi kerja RAPI Wilayah Jakarta Selatan.

Untuk tombol PTT (push to talk) pas di buat dibawah handle grip sebelah kiri. Ketika PTT ditekan dengan jempol sebelah kiri, maka seketika komunikasi berjalan dengan sempurna, sekalipun 3-4 jari kiri yang lain harus menarik tali kopling secara bersamaan.

null

Untuk masalah speaker dan microphone, sebuah kemajuan jika bagian perangkat ini dibuat secara manual dan dilekatkan pada helm. Untuk pemasangan perangkat speaker/microphone khusus di helm sudah ada ahlinya. Jadi, katanya bro Rischi “dari pada ribet-ribet, paling gampang serahkan saja urusan yang satu ini kepada ahlinya, hanya aja user butuh kesabaran karena sekarang peminatnya udah makin banyak, harus ngantri bro” ujarnya kalem.

null

Ketika ditanya perihal perkembangan pemakaian rakom di motor, apa dan bagaimana, dijelaskan oleh Bro Rischi kalau saat ini pemakaian rakom kini semakin meningkat apalagi berbagai klub, komunitas ataupun yang privater (red=pribadi). Namun sayang-nya masih banyak rekan-rekan yang illegal atau belum mempunyai izin.

Bro Rischi ini terdaftar juga sebagai anggota komunitas HTML No. 1058 dan bersama dengan rekan-rekan HTML lainnya, ia selalu mensosialisaikan pemakaian rakom “harus” dengan memiliki izin, yaitu memiliki call-sign. Hal ini akan jadi lebih aman, baik saat dalam kota atau ketika touring ke luar kota yang mana teman-teman dari daerah suka sekali membantu dan menolong jika menemui rekan sesama anggota RAPI.

Ketika ditanya perihal hubungan HTML dengan RAPI, dijawab cepat: “sangat mesra”. Kedua komunitas ini saling melengkapi, yang satu dari komunitas motor dan yang satu lagi dari komunitas rakom, yang pasti kini HTML dan RAPI berjalan dengan mesra dan saling melengkapi. Motor tanpa rekom sepi, rakom tanpa motor juga sepi.

null

Dalam pantauan saya, jika ada kegiatan touring, seringkali bro Rischi ini diminta menjadi VO, artinya ia harus berada dalam barisan paling depan memimpin konvoi. Jam touring-nya sudah tidak tanggung-tanggung lagi, Jogjakarta, Lampung dan beberapa kota lainnya adalah kota tujuan touring jika ia bisa mendapatkan hari libur panjang.

Walaupun sudah berkeluarga, touring tetap bisa jalan karena bro ini selalu dan mengajak sang-istri, kemana pun tujuannya pasti diajak, apakah touring bersama RAPI maupun HTML. Pada gambar atas, walaupun sudah diguyur hujan lebat dan sampai basah kuyup, sang-istri tetap selalu berada disampingnya.

Sukses selalu untuk bro Rischi Handoko.

Bagi yang ingin informasi lebih lengkap tentang perangkat rakom di motor, silahkan datangi Kopdar HTML Wilayah Jakarta Selatan, tiap hari Rabu malam di halaman parkir Cilandak Mall Jl. Raya KKO Cilandak. Atau, kunjungi forum rakom melalui website http://www.honda-tiger.or.id/

EXCLUSIVE FOTO:
JZ09HJR membonceng JZ09AAA BAPAK RAPI H.Eddie M. Nalapraya
Ketika perayaan ultah Bpk. H. Eddie M. Nalapraya ke-77 di TMII Sabtu, 14/06/2008
null

The End.

Categories: REPORT
  1. nugiJZ09HLN
    August 23, 2008 at 4:45 pm

    ck…ck…ck…ck….cocok sebagai sosok seorang Ketua Umum Periode berikutnya…..salut ….and vote JZ09HJR sebagai KETUM RAPI

  2. August 24, 2008 at 6:22 pm

    setuju.. vote JZ09HJR..

  3. frustasi
    November 6, 2008 at 7:14 pm

    Oom stephen, keren banget liputanya..

    Oom klo aqu pengen pasang Rakom di motor gimana & dimana yah…
    Secara aq bru punya Alinco DJ-V5.. bisa bantu agak Oomm

  4. November 6, 2008 at 10:03 pm

    @ Bro yang lagi frustasi.. πŸ™‚

    Masih di sekitar Jabodetabek kan? Jabanin aja kopdar bikers HTML Jaksel dan RAPI Riders setiap hari Rabu malam pkl. 19.00 s/d bosen di halaman parkir pujasera Cilandak Mal, Jl. KKO Raya Cilandak. Dijamin rekan2 akan membantu. Apapun jenis motornya, pasti dibantu! Langsung aja datang kesana bro. Kalau kesulitan mengarah kesana, tune radionya di 142.600 Mhz, karena lokasi kodar sudah dilengkapi dgn stasiun radio. Jadi, tunggu apalagi bro.. πŸ™‚

  5. JZ 09 HJR
    November 16, 2008 at 7:43 pm

    Om langitan Acara pengambilan gambar 09 HJR dari Tran7 Sudah Ditayang 16 Nop 08 di jelang sore, Gila Keren Juga Broooo

  6. December 25, 2008 at 8:59 am

    bro Rischi,mantap helm rakomnya.bleh th setting ato install helm takomnya dimana,kisaran brp ya? helm dr saya,thx.bro

  7. AR
    March 19, 2009 at 5:16 pm

    Sy cuman heran, setau sy icom ic 02a specnya lebih tinggi dr 02n, dan 02a menurut buku manualnya klu pake high cuman 1,5 watt and low 0,5 watt outputnya, kok bisa ya 02n outputnya 5 watt lebih besar dr 02a.

  1. September 13, 2008 at 7:49 am
  2. October 24, 2012 at 12:58 pm

Leave a comment