Home > TIPS > Biker ‘Unyil Merah’ Harus Menahan Emosi

Biker ‘Unyil Merah’ Harus Menahan Emosi


img17122008110571Jakarta, 6 Maret 2009.  Luar biasa kemacetan yang saya rasakan pada hari Kamis 5/3/09, dari sore hingga malam hari di sekitar wilayah DKI .

Gara-gara hujan deras disertai gemuruh guntur, sambaran kilat, dan tiupan angin kencang semua warga Jakarta akibatnya harus merasakan kemacetan.

Boleh dibilang hampir semua sudut dan ruas jalan DKI Jakarta macet total alias tidak bergerak. Apalagi waktu itu kejadiannya pas orang kantoran pulang kerja.

Terdengar ragam keluhan yang datang bertubi-tubi dari warga yang sedang berkendara dikirim melalui SMS ke beberapa stasiun radio FM.

Banyak warga minta agar petugas segera mengatur lalu-lintas di beberapa tempat traffic light yang mati. Bahkan, traffic light yang masih hidup tetap saja ada kemacetan.

Itulah sisi kehidupan Jakarta di kala hujan turun menjelang sore hari yang selalu menimbulkan kemacetan, membuat warga makin jenuh dan jengkel. Jadi bisa dibayangkan waktu tempuh, mungkin yang biasanya cuma 1 jam, bisa jadi tembus 2 s/d 3 jam, bahkan bisa sampai 4 jam!

Melongok dari lantai 8 jendela gedung kantor, hasil pantauan pada pukul 17.00 saat itu di jalan Jenderal Sudirman tepatnya di sekitar Senayan terjadi kemacetan dan antrian mobil yang padat merayap alias hampir tak bergerak, baik kendaraan yang di jalur cepat maupun yang berada di jalan lambat. Sama saja.

Mobil di jalur cepat bergerak sedikit demi sedikit, dan motor di jalur lambat kali ini mati kutu harus merasakan kemacetan hingga berhenti karena banjir.

Bagaimana perasaan warga yang sedang diperjalanan? Pastinya bakal mengeluh, kesal, sebal dan bisa emosi atau naik pitam untuk hal-hal sepele.

Pukul 18.30 saya meninggalkan kantor menjadi seorang biker untuk motor Unyil Merah, yaitu “Yamaha Mio Tahun 2005”.

Ini motor pengganti tunggangan harian, Honda Tiger yang ketika itu lagi ngadat. No choice dari pada harus merayap dengan mobil, ampun-ampun deh.. :-p

Keluar dari halaman parkir, terlihat situasi dan kondisi kemacetan masih juga belum mencair, lalu-lintas justru tampaknya semakin parah. Apalagi di kawasan sekitar ‘three one’ biasanya kemacetan lalin makin parah.

Betul, ketika melewati SCBD, semua sudut jalan dikawasan SCBD sama sekali tak bergerak. Ada mobil dinas berplat hitam membunyikan sirene, tapi sia-sia, wong barisan yang didepan tidak bergerak, ngapain lagi pake sirene tot-tot-tot segala.

Yang lagi di dalam mobil pasti menggerutu sambil berkata: silahkan terbang aja pak… hehehe.. 🙂

Sebaliknya, biker Unyil Merah seperti biasa selap-selip di sana-sini. Tampaknya motor Unyil Merah tak bisa dikendalikan melihat ruang kosong,  maunya terus bergerak, maju terus ditengah, maupun disamping mobil-mobil yang sedang terjebak macet.

Asyik juga nih  naik motor Unyil Merah. Terasa motor kecil ini punya manuver lincah bagaikan kancil, bahkan gesit melintasi kemacetan. Sama sekali tidak bermain kopling, karena motor mio kan pake mesin automatic yang cuma bermain gas doang.

Hitung-hitung motor ini nggak kalah ama mobil automatic masa kini. Wah, ini salah kaprah, harusnya kalau mau ngadu harusnya pake kelas standard ‘apple to apple’ begitu sih kata orang-orang marketing.

Motor Unyil Merah dengan leluasa bergerak cepat melewati ruas jalan dan kemacetan sekitar SCBD, kemacetan Senopati, kemacetan Pasar Santa dan juga kemacetan sekitar PTIK/Jl. Wijaya.

Hujan masih terasa, walaupun masih rintik-rintik tetap saja itu hujan.

Saat Unyil Merah melintas wilayah PTIK/Jl. Wijaya terasa situasinya benar-benar amburadul gak karuan. Tidak ada pengendara yang mau mengalah, baik motor maupun mobil, sama saja kerasnya berjuang habis-habisan saling menyodok untuk bisa lewat.

Beruntung motor Unyil Merah bisa dikendalikan dengan baik, melewati jalan yang masih tersisa yang tidak bisa dilewati oleh mobil. Tapi itu bukan trotoar, rasanya jalur parkir di halaman orang, entahlah apa itu namanya.

Masuk Jl. Prapanca arah Kemang/Arteri P. Antasari situasi lalu-lintas jalanan masih macet, tapi agak mendingan karena tak ada pilihan kecuali berbaris antri.

Memasuki Jl. P. Antasari Cipete lagi-lagi terlihat situasi antrian panjang kemacetan sama saja dengan beberapa ruas jalan yang sudah dilewati. “Waduh macetnya panjang bener.. “, terdengar suara laki-laki cukup keras sambil menggurutu di motornya disela-sela kemacetan.

Motor Unyil Merah pun berhenti sejenak di SPBU Shell Prapanca/P. Antasari menambah bahan bakar. Usai isi bensin, sejenak sang biker bergegas ke outlet membeli oli Shell VSX untuk motor abangnya, Honda Tiger.  Sang biker sekaligus meneguk minuman kaleng melepas dahaga. Lega rasanya.. sambil melihat arloji diperkirakan 30 menit lagi bakal tiba dirumah.

Perjalanan dilajutkan lagi, di Jalan Arteri Pangeran Antasari Cipete benar-benar ‘stuk’. Mobil  cuma bisa berjalan pelan dalam antrian panjang. Bagi motor memang nggak  terlalu masalah, tapi bagi mobil ini pasti sangat menjengkelkan. Serius! Sudah pasti banyak pengemudi dan penumpangnya menahan rasa lapar.

Saking lincahnya, motor Unyil Merah ini mungkin saja sering bikin orang jadi iri atau jengkel, entahlah.

Manuver-manuvernya kadang-kadang memang suka bikin kaget orang yang lagi lengah, juga membuat supir mendadak membunyikan klakson. Kaget ya mas.. namun Unyil Merah pun cepat berlalu.

Pada kecepatan pelan, pergerakan membutuhkan kaki harus turun, dimana biker Unyil Merah berpindah jalur dari tengah ke kiri melintasi dua mobil yang sedang baris berjarak sedang. Artinya, ada ruang yang tersedia yang masih muat dilewati oleh motor.

Eh.. tiba-tiba terdengar suara klakson jenis hella sangat keras dan mengagetkan berbunyi dua kali panjang.. tooeet.. tooeet..

Biker Unyil Merah pun kaget heran dan segera berhenti sejenak di depan mobil tersebut.

Tidak ada sentuhan atau menyenggol mobil. Memang betul 100% tidak ada kontak antara motor dan mobil. Mungkin saja sang supir lagi kaget melihat sosok Unyil Merah di depan mobilnya.

Tapi kenapa bunyi klakson mobil tersebut harus ditekan berulang-ulang? Apa tidak sabar? Apa lagi buru-buru? Atau apa lagi marah?

Itulah perasaan biker Unyil Merah yang ketika itu juga membuka helm ingin mengetahui latar belakang bunyi klakson tersebut. Pandangan heran pun diarahkan ke pengemudi mobil yang telah membunyikan klakson tadi.

Bagaimana responya? Bukannya anggukan atau sapaan, tapi lagi-lagi sang pengemudi membunyikan klaksonnya berulang-ulang. Ditambah lagi terdengar suara makian kata-kata kotor dan terlihat ada acungan tangan kode berbau negatif.

Wah koq begini? Ada apa ini? Emangnya kenapa?

Kena senggol motor? Tidak.

Kena tubruk motor? Tidak.

Jadi kenapa nih supir terus membunyikan klakson sambil memaki?

Menoleh kedepan, mobil didepan pun sudah bergerak maju, maka segera pula motor biker Unyil Merah digerakkan tapi berjalan pelan disisi kiri jalan sambil memberikan arus lalu-lintas bergerak.

Tapi, sesungguhnya di dalam hati masih penuh tanda tanya dan penuh rasa penasaran. Ada apa? Kenapa pula biker Unyil Merah tadi diberikan klakson secara berulang-ulang?

Saking penasaran, sekaligus ingin menatap wajah pemilik mobil dari dekat, biker Unyil Merah pun bergerak memutar haluan disebelah kiri jalan.

Tak lama kemudian, mobil yang memberikan klakson tadi melintas. Setelah diamati, ternyata sang pengemudi seorang wanita, mobil berwarna silver. Kondisi bumper depan mobil lagi berantakan, sehingga plat nomor nya diikat dengan kawat gak karuan.

Eh.. setelah diamati dari dekat, lagi-lagi mobill tersebut memberikan klakson gak karuan kepada biker Unyil Merah. Marah? Emosi? Kesal?

Akhirnya kadar emosi biker Unyil Merah pun semakin panas. Rasanya  mobil ini harus dikerjain. Terlintas tindak kejahatan yang bisa dilakukan oleh biker Unyil Merah terhadap tingkah laku mobil satu ini.

Memberhetikannya? Memaki balik? Memukul pengemudinya? Menimpuk dengan batu? Menggampar kaca mobil? Menggebrak kap mesin? Menendang pintu mobil? Kemudian hit & run? Semuanya bisa saja terjadi.

Sebenarnya niat jahat bisa saja dilakukan dengan mudah oleh biker Unyil Merah. Tinggal pilih, mau ambil gerakan dari belakang atau samping atau sekalipun dari depan.

Namun apa yang terjadi?

Beruntung ada sesuatu yang bisa ‘menahan’ emosi biker Unyil Merah untuk tidak memberikan respon alias tidak melayani perkara ini.

Ada yang mengatakan ‘jangan’ membuat perkara atau ‘jangan membalas’ atas tingkah laku pengemudi yang membunyikan klakson serta memberikan makian maupun ancungan kode negatif tadi.

Akhirnya peristiwa tersebut diabaikan begitu saja tanpa ada perasaan dendam. Karena, setelah biker Unyil Merah merenungkan kembali, seberapa penting untuk membalas? Apa pula pentingnya merusak barang orang lain?

Hanya gara-gara kemacetan setiap orang bisa jadi naik pitam dan cepat emosi hanya gara-gara peristiwa sepele. Mungkin saja sang pengemudi  atau pemilik modil tadi baru saja kena PHK, atau baru putus cinta, dan lain-lain.

Ada banyak sisi psikologis yang bisa membuat orang drop  sehingga menjadi sangat mudah emosi. Itulah sisi kehidupan manusia yang seringkali tidak bisa terbaca oleh orang luar.

Tapi, ciri dan prinsip seorang biker Unyil Merah, hal ini menjadi sebuah pengalaman berharga untuk senantiasa berusaha menahan emosi ketika menghadapi situasi apapun, walaupun ketika mendapat perlakuan, tekanan atau situasi buruk sekalipun.

Semoga prinsip menahan emosi bisa dipertahankan. Bagi siapapun.

Ada pesan: tahan emosi amarah agar kita sampai ditujuan dengan tenang dan selamat.

The End.

Categories: TIPS
  1. arie slight
    March 10, 2009 at 8:58 pm

    sabar memang langkah paling tepat bro… emang ada aja orang aneh kaya gitu di jalan… masih mendinglah yang begitu, malah ada yang kadang2 pingin nabrakin mobilnya ke motor kita, kalo ga ngindar bisa cacat kita…masalah ama biker lain, kita yang ga tau apa2 jadi kena… orang kaya gini nih yang mesti digantung di alun-alun hehe..

  2. March 11, 2009 at 12:08 am

    emang deh kalo naik bebek apalagi skutik paling enak buat selap-selip..

    kalo naik macan mah wih keringet dingin mau selap-selip…

    apalagi dah pake box e-45 wih makin keringet dingin deh.. 😆

    heheheh…

    wah macetnya parah bener yak bro…

  3. March 11, 2009 at 6:03 am

    @anggi: buat mobil pasti macet banget, ada yg pulang kantor sampe 4 jam (biasanya cuma 1.5 jam)
    @arie slight: hehehe.. kalo dingat rasanya kasihan banget.. bener2 lg stress tuh orang.. 🙂

  4. March 12, 2009 at 3:56 pm

    klo di jalan da kejadian yg ga diinginkan emg bkin emosi!!!!

    susah ngatur emosi diri!!!mungkin masih nerapin hukum rimba,ga tau dia klo dah turun gunung…. 🙂

    *perlu berdoa sebelum melakukanperjalan baik mau perjalan dekat maupun jauh

  5. hart
    March 12, 2009 at 4:38 pm

    … saya tahu alasan nya kenapa sang pengendara mobil klakson2 berulang2…dia Nyesel,KQ campur gemes… kenapa tadi pagi gak ngeluarin scooter malah mbawa mobil odong2…dia iri ama situ bro bisa selap selip… dia ngejugrug aja sampe ubannya tumbuh mobilnya gak bergerak.

  6. March 12, 2009 at 8:21 pm

    @Hart,
    hehehe.. bisa aja situ tau isi hatinya… 🙂
    jangan2 dia lagi minta perhatian gw ya?

  7. @koN
    March 13, 2009 at 4:05 pm

    wah masi untung om seph,
    gw pernah pulang dr pasar kluar dari trowongan casblank ada mobil kecepatannya nanggung ga knceng ga pelan gw mau puter balik dket ambassador takut kelwatan U turn akhirnya gw salip, lsng ambil kanan pkiran da tenang udah deket puteran tu mobil jg ga klaksonin gw, tp tiba-tiba gw ditabrak dari blakang sebelah kiri dikanan gw ada mobil mau muter jg akhirnya gw banting kiri dempet lg gw ma tu mobil untungnya ga kehilangan keseimbangan tp footstep dpan gw bengkok & kaka gw dblakang gapapa, mungkin kalo kaka gw kenapa-napa gw bakalan kejar tu mobil, gw kan anak situ jd brani hehehe…

  8. ryansetansurga
    March 14, 2009 at 1:09 pm

    selamat mas bro atas rasa sabar yang tetep ada di dalam hati, sangat dibutuhkan dalam kondisi jalan macet seperti cerita diatas, tingkah orang bisa aneh2 bro..
    ane aja sebisa mungkin menghindari untuk menghalangi laju pengendara motor laen, dengan cara bersabar mengantri dibelakang barisan mobil, tapi kalo emang memungkinkan, tancap gas dikitlah disamping mobil2 yg lagi ngantri..hehhe

  9. bodats
    March 15, 2009 at 10:27 am

    sabar bro stephen…
    Biasalah, siapa tahu tuh wanita baru ngeh kalo pacarnya selingkuh. He…3x! Jadinya bro stephen dah yang kena batunya. 😀
    Salam kenal bro…

  10. March 16, 2009 at 12:02 am

    sabar. tp klo dah keterkauan..ya maaf,saya ga sabaran..he3

  11. piss rider
    March 19, 2009 at 3:49 pm

    mungkin tampang Bro Stephen mirip ma supirnya yg dia cintai & biasa nganterin, ngundurin diri karna ga mau jd slingkuhannya lagi…
    jd pas lo lewat dia inget lagi kisah cinta terlarang n jd BT abiz
    maaf ya Bro, cuma perkiraan doang blm tentu benar..(ky Prakiraan cuaca)diTVRI
    hehehehehe…..

  12. April 2, 2009 at 3:34 pm

    gak usah ditanggap, pakdhe,….

    kalo daku diklaksonin, daku saut klakson make stebel kapal ,… diklaksonin lagi, saut lagi….. biar tambah die kesel,… huehehehe

  1. No trackbacks yet.

Leave a comment